Dalam cobaan yang memaksa diriku untuk berbaring tak berdaya di kamar ini
kupaksakan diriku untuk menggoreskan tinta ini sebagai ungkapan rasa sayang yang teramat sangat padamu
berat rasanya jari ini mengayun menuliskan kata demi kata karena rasa ini tak bisa diukur dengan tinta dan berbaris kata-kata
Adinda..
bertahun-tahun sudah cinta ini
dan selama itu pula rasa cinta dan sayang ini terhantam badai silih beganti
bukan....bukan dinda...
aku bukanlah seorang pengecut seperti yang kau tuduhkan padaku selama ini
dan aku bukanlah seorang penyiksa batin dan perasaan
sungguh.......
mengapa engkau tak mengerti itu
Adinda..
saat pertama kali kita bertemu Kamis Dua Februari sepuluh tahun silam
aku telah memutuskan untuk bangkit dari keputusasaan atas ketidak berdayaanku melawan semua derita yang tiada tara.
dan kau pun tahu itu
bersama kita bangkit meraih sinar rembulan dalam satu ikatan
karena sesungguhnya sejak hari itulah hati dan jiwaku telah terisi olehmu
kehadiranmu memberikan semangat baru bagiku, pengobat rasa sakit ku, hingga aku mampu bertahan hidup sampai dengan sekarang ini.
Dinda...
ku kecup keningmu dengan tetesan airmata ketika kau sakit
ku coba membela mu dikala kau tak berdaya
kubelai rambutmu hingga kau terlelap dalam tidurmu
ku doakan dirimu disetiap shalatku agar engkau bisa kembali pulih seperti sedia kala
ku ingat dirimu dikala kau jauh
ku ingat kata-kata mu disetiap hela nafasku
walau kau tak tahu itu
Namun adinda..
mengapa kau hentikan detak jantungku ?
mengapa kau gempur aku seolah aku ini seorang penjahat ?
mengapa kau siksa aku seolah aku ini seorang tawanan perang ?
tidak ada kah sedikit rasa iba itu ?
Adinda..
jika aku sudah tiada kelak
janganlah kau biarkan air matamu membasahi manis pipimu
karna aku sangat menyukai indah pipimu itu
biarkanlah diriku pergi dengan membawa sejuta kenangan indah saat bersamamu
jika raga ini hancur berkalang tanah, biarlah
tapi dirimu akan selalu ada sampai Tuhan mempertemukan kita kembali dialam surga
biarlah semua ini berjalan seperti apa adanya karena ini adalah takdir dari Sang Pencipta yang tak bisa aku tolak
Adinda..
terima kasih atas semua kebaikan dan ketulusanmu selama ini
terimakasih atas kenangan yang telah kau beri
terima kasih atas kehadiranmu dihatiku hingga akhir hayatku
karena jauh didalam lubuk hatiku berkata bahwa engkaulah wanita terindah yang pernah ada didalamnya
dan do'akan aku adinda...
Oh Tuhan...
lindungi dan sayangi adindaku
jagalah dia selama aku tak ada disisinya
bahagiakanlah dia karna dia pantas bahagia
Adinda...
aku menantimu dipintu surga
0 komentar:
Posting Komentar