Okay.. tepatnya hari selasa, 11 april 2017, siang hari kita sudah mulai packing barang bawaan kurang lebih untuk liburan 4 hari, mulai dari pakaian ganti dari kaos, daleman, celana, jaket riding, alat dokumentasi seperti kamera dslr, action cam, power bank, charger handphone, rain cover/mantel hujan, obat pribadi/P3K, sparepart cadangan dari kabel gas &kopling, bohlam lampu utama, kemudian kunci kunci motor dan lain lain.
Semua baju dan celana ganti saya masukkan ke duffle bag dari Respiro, mantel hujan saya letakkan di sebelah kiri sidebox E-22 dari Givi, dengan tujuan bila hujan letaknya berada di kiri lebih mudah untuk kita ambil. Kemudian sidebox sebelah kanan berisi alat dokumentasi seperti kamera, action cam, charger dll.
Tujuan perjalanan kita ke Bandung. Rencana kita mulai perjalanan pukul 20.00 setelah shallat isya.
Singkat cerita, setelah izin dengan orangtua kami mulai perjalanan. Perjalanan dimulai dari daerah sukaraja, teluk betung selatan. Melintasi daerah Panjang - Lampung Selatan. Jalan lintas Sumatera didominasi oleh truk, mobil L-300 yang bermuatan pisang, dan mobil pribadi.
Jalanan aspal lintas Sumatera ini ada sudah cukup baik. Hanya saja masih ada jalan yang berlubang dan tambalan yang menonjol membuat oleng saat bermotor. Proyek JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera) ruas Bakauheni - Terbanggi Besar juga terlihat semakin dikejar pekerjaannya. Semoga di libur lebaran 2017 nanti sudah bisa terpakai (amin).
Setelah riding selama 2 jam, akhirnya pukul 22.00 sampai di pelabuhan bakauheni. Dengan membeli tiket kapal sebesar 45 ribu. Kita menaiki kapal Port Link, kapal yang menurut saya sangat baik dan fasilitas nyaman banget.
Sekitar 3 jam kapal berlayar mengarungi selat sunda. Akhirnya mendarat di pelabuhan merak, banten. Setelah turun dari kapal, memasuki jalur cilegon, jl. Serang Raya memang membuat rasa bosan dan bikin ngantuk, jalan di dominasi tronton, truk gandeng dan truk jomblo hehe . Perjalanan cukup lancar dikarenakan ini bukan hari libur, jalanan lumayan sepi karena riding malam hari.
Sesekali beristirahat sebentar melihat istri mulai mengantuk, berhenti di warung kopi. Meneguk kopi dan indomie memang pas di saat motoran begini. Maafkan aku sayang, untuk mengantisipasi macetnya ibukota Jakarta dan Bogor memang disiasati riding pada malam hari.
Melintasi Jakarta, parung, kemang, dan akhirnya pada pagi hari masuk ke Bogor dan mengabadikan moment di Tugu Kujang. Kita lanjut melewati jalur Puncak Bogor, sesekali beristirahat sekedar minum dan sarapan di sekitaran Bogor.
Masjid Atta'awun Puncak Bogor. |
Setelah membawa semua barang bawaan ke dalam kamar. Kita bebersih diri, solat dan tidur melepas lelah selama perjalanan. Sore hari kita ingin jalan jalan, ternyata hujan deras menyambut kita. Ah.. gagal nih jalan di kota bandung. Hehe.. Ternyata pukul 17.00 hujan berhenti kita jalan ke alun alun bandung.
Trotoar di kota Bandung semakin berbenah, dengan mendesain trotoar yang ramah penyandang disabilitas, dan diatas trotoar terdapat kursi dan meja tempat masyarakat bandung beristirahat dan bersenda gurau dibawah pohon besar dan hawa dingin kota Bandung memang membuat para warga bandung dan wisatawan yang berlibur enggan pulang di kota yang memanusiawikan bagi pejalan kaki ini.
Mampir ke Plaza Parahayangan, yang saya lihat isinya hasil karya asli warga Bandung. Kualitas dan modelnya juga keren banget dan harganya juga sangat bersahabat. Beberapa Clothing Distro Bandung juga membuka distro di Bandar Lampung tepatnya di kawasan Ramayana, diantaranya Skaters, Perapatan Labe, Rotten dll.
Setelah dari Plaza Parahyangan ke Masjid Raya Bandung. Suasana hangat malam itu, ramai sanak keluarga dan wisatan sedang bermain di sekitaran masjid yang beralaskan rumput sintesis. Banyak penjual makanan khas Bandung, dan tempat spot foto bagi wisatawan yang sedang berada di Bandung.
Mampir ke BIP (Bandung Indah Plaza) melihat pengamanan kok super ketat ya.. tidak seperti biasanya pengamanan seperti ini. Ternyata setelah masuk BIP, ada kunjungan Presiden Indonesia, bapak Joko Widodo yang di dampingi Walikota Bandung Kang Emil. Dua pemimpin terbaik bumi pertiwi yang dimiliki saat ini. Sosok yang sederhana, memiliki wibawa, dan memiliki ide yang cemerlang untuk negeri ini.
Pak jokowi, sapaan hangatnya.. memberikan say hello bagi warga yang ingin berfoto dengannya. Namun, Pengamanan dari paspampres, membuat jarak untuk berfoto. Yo know lah, pengamanan untuk presiden emg sudah ada SOP nya untuk dijaga super ketat.
Pak jokowi dan kang emil, memasuki outlet Eiger, salah satu penghasil produk petualangan terbaik yang ada di Indonesia ini dikunjungi oleh orang nomer 1 di Indonesia dan orang nomer hiji di Bandung. Setelah dari BIP langsung kembali ke penginapan, beristirahat untuk besok perjalanan ke Lembang. Sampai di penginapan mempersiapkan barang bawaan untuk esok pagi checkout hotel.
Kala sang surya telah menyinari bumi menandakan mulainya aktifitas pada hari kamis yang cerah. Setelah Sarapan, menuju ke resepsionis hotel, dan kita mulai mengarah ke lembang pukul 08.30 .
Dari hotel karmila, melalui jalur. Ir juanda-dago-jl. tangkuban parahu daerah cikole. Riding di bandung memang gak bikin bosen, suasana adem dan pemandangan yang membuat mata cerah. Alhamdulilah perjalanan berjalanan lancar, tanpa halangan. Yo know lah, ini liburan di hari kerja jadi bisa lebih enjoy saat riding hehe
Pukul 10.00 kita memasuki kawasan hutan pinus cikole, lembang. Tak lupa mengabadikan moment bersama menggunkan tripod dan wefie berdua. Dinginnya hutan pinus memang membuat pengunjung enggan beranjak dari tempat ini. Setelah berfoto kita melanjutkan perjalanan ke dusun bambu.
Dusun bambu berada di jalan Kolonel Masturi KM 11, Cisarua, Bandung Barat, Indonesia. Hawa dingin bandung, jalanan yang halus dan tekstkur pegunungan membuat jalan terasa nikmat, apalagi ditemani sang kekasih.. tsahh.. sekitar pukul 12.30 kita sampai di dusun bambu. Dengan membayar tiket parkir 10 ribu di dusun bambu. Setelah parkir motor dan menitipkan helm. Kita jalan ke lokasi pintu masuk dan membeli tiket diloket penjualan karcis sebesar 20 ribu/orang. Kemudian kita menaiki kendaraan wisata untuk ke spot danau di dusun bambu. Gratis tanpa dipungut biaya lagi.
Setelah sampai di spot danau di dusun bambu, istirahat melepas lelah sebentar, dan tak lupa mengabadikan moment indah di dusun bambu yang sejuk nan hijau sepanjang mata memandang.
Kemudian kita melanjutkan perjalanan ke kawah putih, ciwidey. Jalur yang dilalui melalui cisarua-cimahi-stadion jalak harupat, dan kami istirahat. lagi-lagi centingan suara khas dari mamang cuanki menggoda kami untuk menikmatinya kesekian kali di bandung ini hehe . Kemegahan stadion si jalak harupat ini memang luar biasa bagi saya. Terlihat warga bandung sedang joging, ada yang berpacu kuda, bermain slalom mobil, dan beragam aktifitas lain yang dilakukan dengan hobinya masing-masing.
Sementara saya sedang menonton slalom mobil, istri saya lagi dan lagi memesan cuanki haha . Tetap saja saya tak mau ketinggalan menyantap cuanki yang menjamur di kawasan bandung ini. Selain harganya murah, rasanya kuahnya gurih, jangan harap kuahnya "tersisa" kalau sudah menyantap cuank.
Setelah dari jalak harupat stadium kami melanjutkan perjalanan ke ciwidey dan sampai di sekitaran kawasan wisata ciwidey, rancabali pukul 18.00, kita disambut hujan lebat. Kemudian kami menginap di "MS Hotel ciwidey", dengan alasan besok pagi kita akan ke wisata Kawah Putih. Masuk ke recepsionist hotel, memesan kamar VIP dengan harga 400 ribu. Kemudian saya menyerahkan KTP untuk data pengunjung.
Fasilitas MS hotel cukup baik. Baik dari pelayanan karyawan maupun fasilitas kamar hotel. Malamnya kita mencari kuliner sekitaran ciwidey, hawa dingin disini, membuat tangan terasa beku walaupun sudah menggunakan sarung tangan kulit, masih terasa ngilu hehe . Akhirnya kita mrmilih sate madura yang tak jauh dari hotel. Kemudian kita kembali ke hotel, dan beristirahat untuk perjalanan esok hari .
Pagi menjelang, matahari telah menyelimuti bumi. Tanda saatnya untuk memulai aktifitas. Kita bergegas merapihkan barang bawaan. Menyantap sarapan yang telah disediakan. Menunya nasi goreng telor dadar. Cukuplah untuk mengganjal perut sampai siang hari hehe.
Pukul 08.00 kita checkout, menuju kawah putih. Karena tak jauh dari penginapan, hanya membutuhkan 20 menit untuk sampai di lokasi kawah putih. Bayar parkir 15 ribu dan mendapatkan parkir. Bayar penitipan helm 10 ribu. Kita menuju ke loket pembelian tiket masuk. Tiket masuk 35 ribu/orang. Dengan rincian tiket masuk 20 ribu dan ontang anting 15 ribu. Ngeliat disini parkir hanya 5 ribu. Tadi bayar 15 ribu. Lucu juga ya. Yasudah anggap saja beramal hehe.
Setelah mendapatkan tiket. Kami menaiki ontang-anting. Kendaraan wisata di kawasan wisata kawah putih ciwidey. Cukup 10 menit untuk sampai ke kawah Gunung Patuha ini. Fasilitas kawah putih semakin membaik dari sebelumnya saya berkunjung disini. Kita jalan menuruni tangga, menuju kawah. Di pinggiran tangga ada beberapa mamang penjual batu dan bubuk serbuk belerang dijual 10 ribu/bungkus.
Setelah sampai kawah, kita berfoto ria, mengabadikan moment terindah. Tak puas dengan menggunakan tripod kamera. Saya berinisiatif, untuk menyewa jasa tukang foto jadi untuk mengambil foto kami berdua. Harganya sangat bersahabat. Cukup 20 ribu. Sudah dapat foto langsung cetak. Dan kita bisa meminta foto melalui handphone atau kamera DSLR yang kami bawa, dan diberi tahu spot foto yang lumayan sepi dan mendapatkan view yang indah di kawah putih ini. Melihat pohon cantigi yang tumbuh subur di sekitaran kawah ini.
Setelah cukup mengabadikan moment di kawah putih. Kami akan melanjutkan perjalanan menuju Situ Patenggang. Aroma menyengat dari belerang juga kurang bagus jika kita terlalu lama disini. Walaupun sudah menggunakan masker.
Keluar dari kawasan kawah putih. Jalur menuju situ patenggang sungguh menyejukkan mata dan hati. Hawa dingin perkebunan teh rancabali dan viewnya sangat memanjakan mata kita selama perjalanan. Sesekali mengambil foto bentangan kebun teh dari sisi jalan. Sekitar 10.30 kita sampai ke Situ Patenggang.
Situ Patenggang adalah tempat wisata di bagian selatan Kabupaten Bandung, terletak di sebuah desa bernama Patengan. Desa ini adalah bagian dari wilayah administratif Kecamatan Rancabali yang lokasinya berada di bawah kaki Gunung Patuha, sebuah Gunung yang sangat erat kaitannya dengan objek wisata Kawah Putih.
Situ Patenggang, sebagai sebuah objek wisata alam yang begitu sangat populer di Bandung memiliki cerita yang sangat unik. Ini berawal dari sebuah legenda yang beredar di masyarakat Ciwidey yang hingga saat ini cerita tersebut masih lestari dan dikaitkan dengan nama dari situ/danau tersebut (Patenggang – Patengan). Oleh karena itu, berawal dari sebuah legenda ini pula yang menjadi daya tarik dari tempat wisata di Bandung ini. Secara sederhana, sejarah situ patenggang dimulai dari asal legenda asal mula nama situ ini.
Memasuki kawasan situ patenggang, membayar parkir sebesar 5 ribu. Kita sudah bebas menikmati keindahan situ patenggang. Bila kita ingin mengelilingi situ patenggang kita bisa menyewa perahu motor yang telah tersedia dengan harga tiket 30 ribu. Tapi saya memilih untuk keliling danau saja. Mengingat kita langsung akan menuju jakarta setelah dari situ patenggang ini. Tak lupa mengabadikan moment indah disini. Situ Patenggang dengan tagline Beautiful Of Nature sungguh sangat luar biasa indah, alam ciptaan dari Sang Maha Kuasa ini.
Sekitar pukul 12.00 solat Jum'at di masjid sekitaran perkebunan rancabali. Dengan berat hati kami meninggalkan Situ Patenggang yang bikin betah ini. Kembali ke arah ciwidey kembali, dan makan siang di Bebek Aunti Restaurant. Kulinernya nikmat, dengan suasana alam hijau, dan tempat makan di pondokan diatas kolam ikan membuat nyaman para pengunjung disini. Kita juga bisa memberi ikan emas dengan pelet disediakan oleh pihak restaurant.
Liburan serasa mudik lebaran.
ya ini yang saya rasakan ketika perjalanan pulang dari ciwidey menuju jakarta melewati jalur purwakarta. Waktu mau pulang ke jakarta dari ciwidey, nyiasatin untuk ambil jalur purwakarta. Dengan alasan kalau lewat bandung, cianjur dan puncak bogor pasti macet karena long weekend. Okedeh jalan dari ciwidey, sampai soreang macet proyek tol depan jalak harupat stadium. Terpaksa ambil sisi kiri jalan, abisnya stuck gak gerak sama sekali, jalan didominasi oleh truk fuso. Dari fuso tadi ngangkut tanah, dan berjatuhan membuat jalan aspal berubah menjadi gumpalan tanah merah, gak kebayang kalau hujan pasti licin bukan main.
Setelah bermacet ria, akhirnya lepas juga sampai di batujajar ngeliat es dugan seperti melihat banyu suwargo. Nah pas minum es dugan, ada mang cuanki yang keliling dengan pikulan di pundaknya. Harganya sangat murah meriah, cukup seribu rupiah. Entah kenapa, suka banget dengan cuanki yang rasanya kuahnya gurih, gak heran kalau makan cuanki, kuahnya gak ada sisa, habis nikmatnya sampai akhir hehe
Nah, setelah kenyang. Kita lanjut jalan lagi. Jalur purwakarta yang berada di tepian bukit, membuat jalan dibuat meliuk liuk, sampai khilaf kalau liat jalan begini pengen mereng mereng euy.
Sesampainya di cirata, purwakarta. Ngelihat dari jauh truk truk besar berjejer rapih. Macet sampai beberapa kilometer. Dan akhirnya terpaksa lagi, ngambil jalur kiri jalan. Karena jalur aspal sudah dipenuhi oleh mobil pribadi, truk, teronton dan lain sebagainya.
Ndilalah, ternyata macet tersebut disebabkan oleh perbaikan jalan/pengaspalan jalan. Dan pekerjanya gak melakukan buka tutup jalan, namun dibiarkan rebutan jalan, sampai semuanya macet terkunci. Edian, motoran lewat purwakarta disambut oleh macet yang gak bergerak dari pukul 16.00 - 18.30 dan itu stuck, tak bergerak sama sekali. Dan akhirnya selama macet, bisa sambil jajan di warung pinggir jalan, kemudian ketemu beberapa warga lampung yang bekerja dan bertempat tinggal di purwakarta.
Ah, niat lewat purwakarta menghindari macetnya puncak bogor, malah kurang beruntung ditimpa macet ala mudik lebaran, dan akhirnya aku sampai di jakarta pukul 23.00, jalan santai dan banyak beristirahat, menginap di hotel pharmin, tanah abang, jakarta pusat.
Esok paginya ke tanah abang, konon Pasar Tanah Abang ini merupakan pasar Tekstil terbesar Se-Asia Tenggara. Patut Bangga euy. Sebelum memasuki pasar tanah abang, kami sarapan di Warung Nasi Alam Sunda. Hampir setiap ke jakarta, makan dimarih, soal rasa gak usah diragukan lagi. Apalagi Sambelnya, sesuai slogannya, awas hati-hati pedasnya SAMBEL DOWER..
Setelah itu kami ke pasar tanah abang, kami berbelanja kebutuhan. Kamu tau kan disini harga pasti lebih murah. Kemudian kami ditawari oleh Porter untuk membawa barang belanjaan.
Porter di tanah abang. Porter, profesi yang menjual jasa pengangkutan barang, biasanya mereka menawarkan ke para konsumen yang telah berbelanja dan membawa barang dengan jumlah banyak.
Kali ini saya berkenalan dengan seorang porter di pasar tanah abang. Namanya mang Jaya, beliau berasal dari banten, beliau merantau mengadu nasib di jakarta. Mang jaya sudah 4 tahun menjalani profesi ini. Lumayan sih pendapatannya bisa dapet 100-500 ribu sehari, pungkasnya dengan senyum.
Selesai mengepak barang belanjaan, dengan plastik hitam kemudian dilapisi karung, dan dijahit rapih. kemudian diberikan alamat tujuan. Harga jasa porter berkisar 50 ribu. Dengan menggunakan paket jaya baru expres membayar sebesar 80 ribu sampai ke lampung.
Sesampainya di penginapan. Kami mulai merapihkan barang bawaan. Untuk persiapan pulang ke lampung. Selepas solat isya, kami mulai melanjutkan perjalanan. Dengan momok kemacetan jakarta, namun alhamdulilah dengan berkendara malam hari bisa menepis kemacetan tersebut. Sesampainya di balaraja, tangerang. Jalur ini memang membuat kita terasa mengantuk. Jalur kawasan industri ini didominasi kendaraan truk dan teronton.
Pukul 21.30 Rehat di alfamart sekitaran balaraja, pengen ngopi untuk mengurangi rasa kantuk. Malah ketemu sama penjual es buah di malam hari. Ah, surgawi bangettt.. tanpa basa basi memesan dan menyantap semangkuk es buah dengan harga 10 ribu ini sangat melepas dahaga.
Okay, perjalanan kita lanjutkan lagi. Dan Alhamdulilah pukul 00.30 sampai di pelabuhan merak. Membeli tiket penyebrangan ke pelabuhan bakauheni dengan menunjukkan KTP/SIM dan membayar tiket 45 ribu untuk motor 150cc.
Setelah mendapat tiket kita diarahkan petugas pelabuhan merak ke arah dermaga 2. Dan terlihat kapal KMP Batu Mandi terlihat susah menyandar. Efek ombak cukup besar, butuh waktu hampir 1 jam untuk kapal bersandar dan menurunkan jembatan penyebrangan kendaraan. Tadi liat mobil keluar kapal juga joget joget, sampai ada yang mundur lagi, mungkin karena beresiko ya.
Akhirnya pukul 01.00 dinihari. Kita menaiki kapal KMP Batu Mandi. Memasuki kapal, memilih untuk beristirahat di ruang lesehan. Karena istri saya sangat ngantuk dan akan tidur. Kalau saya selalu tidak tidur di kapal, dengan alasan keamanan (banyak copet berkeliaran). Nyatanya.. disaat banyak penumpang mulai tertidur, ada copet yang tertangkap mencuri dompet penumpang wanita. Tak ayal, menjadi bulan bulanan para penumpang lainnya. Menjadi warning tersendiri untuk kita, untuk selalu berhati-hati dan waspada di dalam kapal. Jangan mudah mempercayai orang yang baru dikenal adalah salah satu antisipasi awal dari kita.
Ombak besar, disertai angin kencang menemani penyebrangan kapal kami menuju pelabuhan bakauheni.
Akhirnya sekitar pukul 05.00 pagi. Kami bersandar di bakauheni. Dari pelabuhan bakauheni jalan lintas sumatera tampak sepi dan lengang. Sehingga hanya dengan menempuh 1 jam, alhamdulilah saya bisa sampai kerumah dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun.
Terimakasih Allah SWT, Google Maps yang memberikan informasi jalur selama perjalanan, warung kopi dan masyarakat yang saya tanyakan selama perjalanan, terimakasih istriku sayang yang akhirnya mau hanimun dengan motoran.
Salam hormat saya..
#jokomujaystory #jokokurniawanstory #hooneymoonride #lovescapade
0 komentar:
Posting Komentar